Sunday, 22 March 2015

Flower Boys Next Door (Alternative Ending: Dok Mi & Enrique)



Ini adalah versi lain dari ending drama korea Flower Boys next door,,  yang pastinya versi saya sendiri hahaha,, karna saya gemesss banget sama akhir cerita dari hubungan dok mi dan enrique yang kayanya ko Cuma gitu aja sih?? Hehe ga mao rugi...  maka tercetuslah FF ini. Selamat membaca readers!




Malam hari di kota Seoul...
Di depan rumah terdengar suara orang yang mengetuk pintu berkali-kali,,  dok mi sedang makan malam dengan satu cup mie instan diatas meja makannya yang mungil. Ya sebentar jawab dok mi dari dalam rumah sambil merasa heran siapa yang datang.
Perlahan pintu terbuka,, “Aku pulang!”  Seru orang tersebut yang ternyata adalah enrique sambil tersenyum riang dan wajah sumringah nampak di wajahnya kala ia melihat gadis yang dirindukannya selama ini.
Dok mi bahkan tidak berkedip melihatnya,, Enrique langsung saja memeluk dok mi erat-erat sambil mengatakan “Ahjumma aku sangat merindukanmu! kau tau aku sangat ingin menghubungimu tapi karna kau melarangku aku jadi tidak bisa mendengar suaramu atau melihat wajahmu, bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?? Kau bilang akan mengirimiku surat? Tapi tidak ada satupun yang ku terima,, bagaimana kau bisa sangat jahat padaku?” Enrique menumpahkan segala perasaannya pada Dok mi yang sekarang ada dihadapannya.


Dok mi yang masih terkejut tak percaya bahwa enrique yang selama ini ia rindukan ada dihadapannya hanya berkata” kau sudah pulang? Kenapa tidak memberitahu aku?”
“Bagaimana memberitahumu? Kau saja melarangku untuk menghubungimu selama disana.. lagipula aku ingin memberimu kejutan” Ucap Enrique sambil tersenyum. Tak terasa air mata menetes di pelupuk mata dok mi ia sangat senang melihat kekasihnya yang ia rindukan selama ini ada dihadapannya. Ia menghampiri enrique lalu memeluk tubuhnya erat “ Maafkan aku, kau tau aku juga sangat merindukanmu setengah mati. Rasanya aku ingin menyusulmu kesana tapi aku tau jika aku melakukan itu berarti aku egois. Aku ingin kau mengejar cita-citamu menjadi pembuat game terhebat di dunia. Dan sekarang kau ada disini aku sangat senang,, benar-benar senang rasanya seperti mimpi”
Di meja makan dok mi... ia juga membuatkan enrique mie instan
“Waaah.. ini kelihatan enak sekali!” enrique kegirangan.. ia menyantap mie buatan dok mi dengan lahap. “pelan-pelan,, nanti kau bisa tersendak” ucap dok mi lembut dan perhatian pada enrique.

Ditengah asiik menyantap makanan enrique bertanya pada Dok mi “ Ahjumma Kau janji akan mengirimiku surat tapi kau tidak melakukannya? Aku ingin penjelasan darimu? Tanya enrique dengan berapi-api.
“Aaah soal itu,, sebenarnya aku sudah menulis surat untukmu,, tapi aku mengurungkan niat untuk mengirimnya” jawab Dok mi.
“Wae??” Tanya enrique penasaran.
Dok Mi: “aku tau kau disana sedang mengerjakan project yang penting, jadi aku membatalkan niatku untuk megirimimu surat aku takut mengganggu konsentrasimu”.
Enrique: “Aaah tapi aku menunggu surat darimu tiap hari,, aku pikir kau sudah melupakan aku, kau tau menunggu itu sangat menyiksa, tapi kau bilang sudah menulisnya apakah masih kau simpan?”.
Dok Mi: “Iya, aku masih menyimpannya. Tunggu sebentar aku ambilkan”

Dok mi masuk ke kamar dan membuka laci mejanya. Ia mengambil sebuah kotak. Ia memberikan kotak itu pada enrique. Enrique membuka kotak itu,, “waaah,, banyak sekali surat yang kau tulis. Apa kau menulisnya setiap hari?”.  Dok mi tersenyum, “tidak juga, aku menulisnya saat aku merindukanmu”

Enrique: “berarti sebanyak ini kau merindukanku? Apa boleh aku menyimpannya?”
Dok mi mengangguk.. ia tersenyum melihat tingkah enrique yang kegirangan mendapat surat darinya.  Parcakapan masih berlanjut di meja makan Dok mi bertanya pada enrique....
Dok mi: “Apa pekerjaanmu berjalan lancar?”.
 Enrique mengangguk, ia berkata ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat disana agar bisa kembali ke Korea tapi ternyata ada tawaran project lain yang akan ia kerjakan setelah project game terbaruknya launching.
Dok mi: “Apa itu berarti kau harus segera kembali ke spanyol?”.
Enrique: “ Entahlah aku belum memutuskan akan  menerima tawaran yang mana?”.

Seketika setelah mendengar jawaban enrique raut wajah dok mi berubah khawatir,, ia nampak murung saat mengetahui kalau mungkin mereka akan berpisah lagi. Enrique pun berkata pada dok mi “ Ahjumma kau sekarang sudah banyak berubah, kau bisa mengatakan isi hatimu.. aku sangat senang,, apa kau juga sering keluar rumah sekarang?.
“Ya, tapi belum banyak tempat yang ku kunjungi.. karna saat ini aku juga sibuk mengedit beberapa buku, lagipula  tempat-tempat yang ada dalam daftar keinginanku, aku ingin mengunjunginya bersama seseorang” Jawab Dok mi semangat. “ Wah itu bagus sekali, jika kau ingin pergi kau bisa mengajak kak jin rak bersamamu” Saut Enrique tak kalah semangatnya dengan Dok mi. Mendengar jawaban enrique dok mi hanya mengangguk lesu.
Enrique berkata “ Ahjumma aku sudah selesai, mie ini enak sekali sebagai tanda terima kasih biar aku yang cuci piring” enrique  beranjak dari tempat duduknya sambil membawa panci bekas mie yang ia makan tadi. Sebelum ia menuju tempat cuci piring ia pun berhenti dihadapan dok mi, dok mi bingung kenapa enrique menatapnya seperti itu, enrique pun perlahan menundukkan badannya ke arah dok mi, sehingga wajah mereka sudah berhadapan. Enrique menatap dok mi lekat-lekat dok mi berkata “ada apa?”, enrique terus menyondongkan bibirnya ke arah kening dok mi, terasa sentuhan hangat di kening dok mi. Enrique pun berkata “ahjumma terima kasih telah menunggu ku, terima kasih kau mengizinkan ku pergi, kalau waktu itu aku tidak pergi mungkin aku akan sangat menyesal sekarang..  terima kasih untuk semuanya”

Enrique segera bangkit untuk mencuci alat makan yang kotor sementara  itu dok mi hanya terpana melihat perlakuan enrique terhadapnya namun sesaat kemudian ia tersadar dan terlihat senyum tipis dibibir indahnya.Dok mi pun membantu enrique mencuci piring, di tengah asik mencuci enrique mengajak dok mi untuk pergi ke suatu tempat besok.
Enrique: “ Ayo kita pergi kencan besok? Aku ingin menemanimu ke salah satu tempat yang ingin kau kunjungi, mumpung aku sekarang ada di korea”.
 Enrique ia menanyakan pada dok mi kemana ia ingin pergi kencan. Mendengar ajakan kencan enrique ia pun bingung karna tak tau harus senang atau sedih,, karna ia tau mungkin setelah kencan itu mereka mungkin harus berpisah lagi.. Dok mi menjawab kalau ia ingin pergi nonton bioskop lalu ke namsan tower. Enrique pun menyanggupinya “Oke, ayo Kita kencan sehariaaaaan!”.

Keesokan harinya waktu kencan pun tiba...
Dok mi sedang bersiap-siap memilih baju mana yang akan ia pakai pergi kencan, ia pun memilih dress berwarna hitam dengan outer berwarna coklat. Bel apartemen dok mi berbunyi. Ia pun bergegas membuka pintu.
Enrique: “Apa kau sudah siap?” Dok mi pun mengangguk.
Mereka pergi menumpang sebuah bus, tak berapa lama Mereka pun sudah tiba di gedung bioskop, enrique membeli tiket dan membeli sekotak popcorn. Mereka menonton selama kurang lebih 2 jam. Setelah itu mereka melanjutkan kencan mereka menuju namsan tower kebetulan hari sudah mulai gelap. Mereka menikmati pemandangan senja kota seoul di tengah musim dingin yang cukup menusuk kulit.
Dok mi: “Indah sekali di sini..” ucap dok mi yang mengedarkan pandangannya dari ketinggian namsan tower.
Enrique: “ seharusnya kita membeli gembok seperti pasangan yang lain, kenapa kau tidak mau?”
 Dok mi: “Untuk apa? Nanti kau juga akan kembali ke spanyol dan aku disini sendiri lagi”.
Enrique: “Justru karna aku akan kembali ke spanyol seharusnya kita membeli gembok dan mengunci cinta kita! jadi walaupun kita jauh tapi cinta kita tetap terikat”.
Dok mi: “Itukan hanya mitos, lagian aku sudah menunggumu selama 1 tahun kemarin.. kurasa itu cukup menjadi bukti walaupun kita jauh kita bisa tetap bersama”.

Enrique yang mendengar jawaban dari dok mi tersenyum iapun mengamini apa yang dikatakan dok mi. Kali ini dengan nada agak serius dok mi bertanya pada enrique
Dok mi: “ Jadi apa kau benar-benar akan pulang ke Spanyol? Kapan?” (Dok mi bertanya dengan penuh penasaran)
Enrique: “Ahjumma kau masih ingatkan semalam aku bilang ada beberapa tawaran pekerjaan yang datang padaku? Sekarang  aku sudah memutuskan,, aku memutuskan aku akan tetap di korea”.
Dokmi: “Mwo? Apa maksudmu? Jadi kau menolak  tawaran pekerjaan yang datang padamu?”
(Dok mi terlihat khawatir)
Enrique: “ Tidak... Aku menerima salah satu tawaran yang datang padaku”.
Dok mi: “ Jadi.. apa maksudmu kalau kau akan tetap di Korea??”
Enrique: “Aku akan bekerja disini, ada tawaran dari salah satu perusahaan di korea, mereka memintaku untuk kerja sama membuatkan game”. Senyum nakal terlihat di bibir Enrique
Dok mi: “Isshh,, kau ini... jadi kau sekarang akan benar-benar tinggal di korea? Tidak akan kembali ke Spanyol?” Enrique hanya mengangguk.

Setelah mendengar jawaban dari enrique perasaandok mi  benar-benar campur aduk rasa senang dan kesal hinggap dihatinya, ia pun dengan dengan gemas memukul pelan bahu enrique

Dok mi:  “kau sangat menyebalkan! Kau tau aku benar-benar khawatir kalau kau kembali ke
Spanyol? Bagaimana kalau kita berpisah lagi? Dasar jahat!”
Enrique: “Hahaha... maafkan aku! Aku hanya ingin melihat reaksimu? Aaah.. ternyata sekarang aku tau kalau kau benar-benar takut kehilangan aku” ledek enrique.

Dok mi yang masih marah hanya menjawab “ya memang aku takut kehilanganmu lagi,, kau senang sekarang melihat aku khawatir seperti ini?”. Enrique yang mendengar amarah dok mi, langsung mendekati dok mi iapun menarik dok mi ke dalam pelukannya.
Enrique: “Ya aku senang sekali, benar-benar senang! Tapi aku senang karna tau kau takut kehilanganku, itu artinya kau mencintaiku, aah berpelukan seperti ini sangat nyaman kau tau aku hampir mati menahan rindu padamu di sana, bagaimana kalau aku disana lebih lama lagi mungkin aku bisa mati beneran” Dalam pelukan enrique dok mi hanya tersenyum mendengar ucapan kekasihnya itu” issh dasar gombal!”
Enrique: “Oia aku punya sesuatu!” enrique lalu mengeluarkan sesuatu dari  kantong  jaketnya,taraa! Dok mi: “Kau membawa gembok?
Enrique: “Iya aku sudah persiapkan semalam sejak kau bilang ingin ke namsan tower”.
 Melihat hal itu dok mi sangat terharu wajah bahagia tak bisa di sembunyikan dari wajahnya.
Enrique: “Meskipun hanya mitos tapi aku ingin memasang gembok ini seperti pasangan lain, aku ingin menuliskan nama kita diatasnya,, Ahjumma Ayo kita pasang gembok ini!”  

Merekapun memasang gemboknya disalah satu sudut pagar di atas namsan tower.  Sebelum membuang kuncinya Dok mi mengucapkan sebuah permohonan di dalam hatinya “ya tuhan terima kasih telah mengirimkan pria yang baik seperti dia, aku sangat bahagia bersamanya aku mencintaimu Enrique”.

Setelah melakukan ritual gembok cinta..
Enrique: “Aku mencintaimu ahjumma” ucap tulus dari bibir enrique sambil menatap lembut wajah dok mi.
Dok mi: “Aku,, Aku,, Aku juga mencintaimu enrique” Ucap dok mi dengan nada bergetar karna gugup mengatakan hal itu pada Enrique.

Enrique yang mendengar jawaban Dok mi dengan gugup seperti itu hanya tersenyum,, ia lalu menarik dok mi ke dalam pelukannya. Enrique mengusap lembut kepala dok mi. Dok mi yang awalnya kaget dengan perlakuan enrique akhirnya membalas pelukan enrique. Senyum tipis mengembang di bibirnya.
Dok mi dan Enrique masih menikmati kencan mereka di atas namsan tower,,  sambil bergandengan tangan mereka menikmati pemandangan malam kota seoul dari ketinggian. Semakin malam makin indah, tidak peduli kemana kau akan pergi tapi yang lebih penting bersama siapa kau kau ke sana hal yang sederhanapun terasa indah jika itu dilakukan bersama seseorang yang kau sayangi. Setelah ini kemana lagi kencan mereka akan berlanjut? Happy ever after for them.

-THE END-

Bagaimana Readers.. lebih bagus apa lebih jelek?? Hehehe. Gomawo buat readers yang udah meluangkan waktunya membaca cerita ini. Kalo bisa tinggalkan jejak ya?! Saran dan kritiknya akan saya terima dengan senang hati ^^.

Sumber Foto:

 

No comments:

Post a Comment