Ini adalah versi lain dari ending drama korea Flower Boys
next door,, yang pastinya versi saya
sendiri hahaha,, karna saya gemesss banget sama akhir cerita dari hubungan dok
mi dan enrique yang kayanya ko Cuma gitu aja sih?? Hehe ga mao rugi... maka tercetuslah FF ini. Selamat membaca
readers!
Malam hari di kota Seoul...
Di depan rumah terdengar suara orang yang mengetuk pintu
berkali-kali,, dok mi sedang makan malam
dengan satu cup mie instan diatas meja makannya yang mungil. Ya sebentar jawab
dok mi dari dalam rumah sambil merasa heran siapa yang datang.
Perlahan pintu terbuka,, “Aku pulang!” Seru orang tersebut yang ternyata adalah
enrique sambil tersenyum riang dan wajah sumringah nampak di wajahnya kala ia
melihat gadis yang dirindukannya selama ini.
Dok mi bahkan tidak berkedip melihatnya,, Enrique langsung
saja memeluk dok mi erat-erat sambil mengatakan “Ahjumma aku sangat
merindukanmu! kau tau aku sangat ingin menghubungimu tapi karna kau melarangku
aku jadi tidak bisa mendengar suaramu atau melihat wajahmu, bagaimana kau bisa
melakukan ini padaku?? Kau bilang akan mengirimiku surat? Tapi tidak ada
satupun yang ku terima,, bagaimana kau bisa sangat jahat padaku?” Enrique
menumpahkan segala perasaannya pada Dok mi yang sekarang ada dihadapannya.
Dok mi yang masih terkejut tak percaya bahwa enrique yang
selama ini ia rindukan ada dihadapannya hanya berkata” kau sudah pulang? Kenapa
tidak memberitahu aku?”
“Bagaimana memberitahumu? Kau saja melarangku untuk
menghubungimu selama disana.. lagipula aku ingin memberimu kejutan” Ucap
Enrique sambil tersenyum. Tak terasa air mata menetes di pelupuk mata dok mi ia
sangat senang melihat kekasihnya yang ia rindukan selama ini ada dihadapannya. Ia
menghampiri enrique lalu memeluk tubuhnya erat “ Maafkan aku, kau tau aku juga
sangat merindukanmu setengah mati. Rasanya aku ingin menyusulmu kesana tapi aku
tau jika aku melakukan itu berarti aku egois. Aku ingin kau mengejar
cita-citamu menjadi pembuat game terhebat di dunia. Dan sekarang kau ada disini
aku sangat senang,, benar-benar senang rasanya seperti mimpi”
Di meja makan dok mi... ia juga membuatkan enrique mie
instan
“Waaah.. ini kelihatan enak sekali!” enrique kegirangan.. ia
menyantap mie buatan dok mi dengan lahap. “pelan-pelan,, nanti kau bisa
tersendak” ucap dok mi lembut dan perhatian pada enrique.
Ditengah asiik menyantap makanan enrique bertanya pada Dok
mi “ Ahjumma Kau janji akan mengirimiku surat tapi kau tidak melakukannya? Aku
ingin penjelasan darimu? Tanya enrique dengan berapi-api.
“Aaah soal itu,, sebenarnya aku sudah menulis surat
untukmu,, tapi aku mengurungkan niat untuk mengirimnya” jawab Dok mi.
“Wae??” Tanya enrique penasaran.
Dok Mi: “aku
tau kau disana sedang mengerjakan project yang penting, jadi aku membatalkan
niatku untuk megirimimu surat aku takut mengganggu konsentrasimu”.
Enrique: “Aaah
tapi aku menunggu surat darimu tiap hari,, aku pikir kau sudah melupakan aku,
kau tau menunggu itu sangat menyiksa, tapi kau bilang sudah menulisnya apakah
masih kau simpan?”.
Dok Mi: “Iya,
aku masih menyimpannya. Tunggu sebentar aku ambilkan”
Dok mi masuk
ke kamar dan membuka laci mejanya. Ia mengambil sebuah kotak. Ia memberikan
kotak itu pada enrique. Enrique membuka kotak itu,, “waaah,, banyak sekali
surat yang kau tulis. Apa kau menulisnya setiap hari?”. Dok mi tersenyum, “tidak juga, aku menulisnya
saat aku merindukanmu”
Enrique: “berarti sebanyak ini kau merindukanku? Apa boleh
aku menyimpannya?”
Dok mi mengangguk.. ia tersenyum melihat tingkah enrique
yang kegirangan mendapat surat darinya.
Parcakapan masih berlanjut di meja makan Dok mi bertanya pada
enrique....
Dok mi: “Apa pekerjaanmu berjalan lancar?”.
Enrique mengangguk,
ia berkata ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat disana agar bisa kembali
ke Korea tapi ternyata ada tawaran project lain yang akan ia kerjakan setelah
project game terbaruknya launching.
Dok mi: “Apa
itu berarti kau harus segera kembali ke spanyol?”.
Enrique: “
Entahlah aku belum memutuskan akan
menerima tawaran yang mana?”.
Seketika
setelah mendengar jawaban enrique raut wajah dok mi berubah khawatir,, ia nampak
murung saat mengetahui kalau mungkin mereka akan berpisah lagi. Enrique pun
berkata pada dok mi “ Ahjumma kau sekarang sudah banyak berubah, kau bisa
mengatakan isi hatimu.. aku sangat senang,, apa kau juga sering keluar rumah
sekarang?.
“Ya, tapi belum banyak tempat yang ku kunjungi.. karna saat
ini aku juga sibuk mengedit beberapa buku, lagipula tempat-tempat yang ada dalam daftar
keinginanku, aku ingin mengunjunginya bersama seseorang” Jawab Dok mi semangat.
“ Wah itu bagus sekali, jika kau ingin pergi kau bisa mengajak kak jin rak
bersamamu” Saut Enrique tak kalah semangatnya dengan Dok mi. Mendengar jawaban
enrique dok mi hanya mengangguk lesu.
Enrique berkata “ Ahjumma aku sudah selesai, mie ini enak
sekali sebagai tanda terima kasih biar aku yang cuci piring” enrique beranjak dari tempat duduknya sambil membawa panci
bekas mie yang ia makan tadi. Sebelum ia menuju tempat cuci piring ia pun
berhenti dihadapan dok mi, dok mi bingung kenapa enrique menatapnya seperti
itu, enrique pun perlahan menundukkan badannya ke arah dok mi, sehingga wajah
mereka sudah berhadapan. Enrique menatap dok mi lekat-lekat dok mi berkata “ada
apa?”, enrique terus menyondongkan bibirnya ke arah kening dok mi, terasa
sentuhan hangat di kening dok mi. Enrique pun berkata “ahjumma terima kasih
telah menunggu ku, terima kasih kau mengizinkan ku pergi, kalau waktu itu aku
tidak pergi mungkin aku akan sangat menyesal sekarang.. terima kasih untuk semuanya”
Enrique segera bangkit untuk mencuci alat makan yang kotor
sementara itu dok mi hanya terpana
melihat perlakuan enrique terhadapnya namun sesaat kemudian ia tersadar dan terlihat
senyum tipis dibibir indahnya.Dok mi pun membantu enrique mencuci piring, di tengah
asik mencuci enrique mengajak dok mi untuk pergi ke suatu tempat besok.
Enrique: “ Ayo kita pergi kencan besok? Aku ingin menemanimu
ke salah satu tempat yang ingin kau kunjungi, mumpung aku sekarang ada di korea”.
Enrique ia menanyakan
pada dok mi kemana ia ingin pergi kencan. Mendengar ajakan kencan enrique ia
pun bingung karna tak tau harus senang atau sedih,, karna ia tau mungkin
setelah kencan itu mereka mungkin harus berpisah lagi.. Dok mi menjawab kalau
ia ingin pergi nonton bioskop lalu ke namsan tower. Enrique pun menyanggupinya
“Oke, ayo Kita kencan sehariaaaaan!”.
Keesokan harinya waktu kencan pun tiba...
Dok mi sedang bersiap-siap memilih baju mana yang akan ia
pakai pergi kencan, ia pun memilih dress berwarna hitam dengan outer berwarna
coklat. Bel apartemen dok mi berbunyi. Ia pun bergegas membuka pintu.
Enrique: “Apa kau sudah siap?” Dok mi pun mengangguk.
Mereka pergi menumpang sebuah bus, tak berapa lama Mereka
pun sudah tiba di gedung bioskop, enrique membeli tiket dan membeli sekotak
popcorn. Mereka menonton selama kurang lebih 2 jam. Setelah itu mereka
melanjutkan kencan mereka menuju namsan tower kebetulan hari sudah mulai gelap.
Mereka menikmati pemandangan senja kota seoul di tengah musim dingin yang cukup
menusuk kulit.
Dok mi:
“Indah sekali di sini..” ucap dok mi yang mengedarkan pandangannya dari
ketinggian namsan tower.
Enrique: “
seharusnya kita membeli gembok seperti pasangan yang lain, kenapa kau tidak
mau?”
Dok mi: “Untuk apa? Nanti kau juga akan
kembali ke spanyol dan aku disini sendiri lagi”.
Enrique: “Justru
karna aku akan kembali ke spanyol seharusnya kita membeli gembok dan mengunci cinta kita! jadi walaupun kita jauh tapi cinta kita tetap terikat”.
Dok mi:
“Itukan hanya mitos, lagian aku sudah menunggumu selama 1 tahun kemarin..
kurasa itu cukup menjadi bukti walaupun kita jauh kita bisa tetap bersama”.
Enrique yang
mendengar jawaban dari dok mi tersenyum iapun mengamini apa yang dikatakan dok
mi. Kali ini dengan nada agak serius dok mi bertanya pada enrique
Dok mi: “
Jadi apa kau benar-benar akan pulang ke Spanyol? Kapan?” (Dok mi bertanya
dengan penuh penasaran)
Enrique: “Ahjumma
kau masih ingatkan semalam aku bilang ada beberapa tawaran pekerjaan yang datang padaku? Sekarang aku
sudah memutuskan,, aku memutuskan aku akan tetap di korea”.
Dokmi: “Mwo?
Apa maksudmu? Jadi kau menolak tawaran
pekerjaan yang datang padamu?”
(Dok mi terlihat khawatir)
Enrique: “
Tidak... Aku menerima salah satu tawaran yang datang padaku”.
Dok mi: “
Jadi.. apa maksudmu kalau kau akan tetap di Korea??”
Enrique:
“Aku akan bekerja disini, ada tawaran dari salah satu perusahaan di korea,
mereka memintaku untuk kerja sama membuatkan game”. Senyum nakal terlihat di
bibir Enrique
Dok mi: “Isshh,,
kau ini... jadi kau sekarang akan benar-benar tinggal di korea? Tidak akan
kembali ke Spanyol?” Enrique hanya mengangguk.
Setelah
mendengar jawaban dari enrique perasaandok mi
benar-benar campur aduk rasa senang dan kesal hinggap dihatinya, ia pun
dengan dengan gemas memukul pelan bahu enrique
Dok mi: “kau sangat menyebalkan! Kau tau aku
benar-benar khawatir kalau kau kembali ke
Spanyol? Bagaimana kalau kita berpisah lagi? Dasar jahat!”
Enrique: “Hahaha...
maafkan aku! Aku hanya ingin melihat reaksimu? Aaah.. ternyata sekarang aku tau kalau kau benar-benar takut kehilangan aku” ledek enrique.
Dok mi yang
masih marah hanya menjawab “ya memang aku takut kehilanganmu lagi,, kau senang
sekarang melihat aku khawatir seperti ini?”. Enrique yang mendengar amarah dok
mi, langsung mendekati dok mi iapun menarik dok mi ke dalam pelukannya.
Enrique: “Ya aku senang sekali, benar-benar senang! Tapi aku
senang karna tau kau takut kehilanganku, itu artinya kau mencintaiku, aah
berpelukan seperti ini sangat nyaman kau tau aku hampir mati menahan rindu
padamu di sana, bagaimana kalau aku disana lebih lama lagi mungkin aku bisa
mati beneran” Dalam pelukan enrique dok mi hanya tersenyum mendengar ucapan
kekasihnya itu” issh dasar gombal!”
Enrique: “Oia
aku punya sesuatu!” enrique lalu mengeluarkan sesuatu dari kantong
jaketnya,taraa! Dok mi: “Kau membawa gembok?
Enrique: “Iya
aku sudah persiapkan semalam sejak kau bilang ingin ke namsan tower”.
Melihat hal itu dok mi sangat terharu wajah
bahagia tak bisa di sembunyikan dari wajahnya.
Enrique:
“Meskipun hanya mitos tapi aku ingin memasang gembok ini seperti pasangan lain,
aku ingin menuliskan nama kita diatasnya,, Ahjumma Ayo kita pasang gembok ini!”
Merekapun
memasang gemboknya disalah satu sudut pagar di atas namsan tower. Sebelum membuang kuncinya Dok mi mengucapkan
sebuah permohonan di dalam hatinya “ya tuhan terima kasih telah mengirimkan
pria yang baik seperti dia, aku sangat bahagia bersamanya aku mencintaimu
Enrique”.
Setelah melakukan ritual gembok cinta..
Enrique: “Aku
mencintaimu ahjumma” ucap tulus dari bibir enrique sambil menatap lembut wajah dok mi.
Dok mi: “Aku,,
Aku,, Aku juga mencintaimu enrique” Ucap dok mi dengan nada bergetar karna
gugup mengatakan hal itu pada Enrique.
Enrique yang
mendengar jawaban Dok mi dengan gugup seperti itu hanya tersenyum,, ia lalu
menarik dok mi ke dalam pelukannya. Enrique mengusap lembut kepala dok mi. Dok
mi yang awalnya kaget dengan perlakuan enrique akhirnya membalas pelukan
enrique. Senyum tipis mengembang di bibirnya.
Dok mi dan Enrique masih menikmati kencan mereka di atas
namsan tower,, sambil bergandengan
tangan mereka menikmati pemandangan malam kota seoul dari ketinggian. Semakin
malam makin indah, tidak peduli kemana kau akan pergi tapi yang lebih penting
bersama siapa kau kau ke sana hal yang sederhanapun terasa indah jika itu
dilakukan bersama seseorang yang kau sayangi. Setelah ini kemana lagi kencan
mereka akan berlanjut? Happy ever after for them.
-THE END-
Bagaimana Readers.. lebih bagus apa lebih jelek?? Hehehe.
Gomawo buat readers yang udah meluangkan waktunya membaca cerita ini. Kalo bisa
tinggalkan jejak ya?! Saran dan kritiknya akan saya terima dengan senang hati
^^.
Sumber Foto:
No comments:
Post a Comment