Populasi
merupakan sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau
beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi
yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian
dilakukan.
Sampel
adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya, atau dengan kata lain
sampel adalah bagian kecil dari populasi.
Dalam
melakukan penelitian, data yang dipergunakan belum tentu merupakan keseluruhan
dari populasi dikarenakan beberapa kendala diantaranya kendala waktu, biaya,
tenaga, dan populasi yang tidak terdefinisikan. Maka untuk mengatasi
kendala-kendala tersebut, dalam melakukan penelitian kita dapat menggunakan
sampel.
Dalam
menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, beberapa ahli mengemukakan
berbagai cara yang berbeda.
Menentukan
ukuran sampel menurut Slovin, menggunakan rumus:
n =
n
= ukuran sampel
N
= ukuran populasi
e
= alfa (derajat tingkat kesalahan, misal 1%, 5%)
Menentukan
ukuran sampel menurut Gay, ukuran minimum sampel yang dapat diterima
berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan yaitu:
- Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk pupulasi yang relatif kecil minimal 20%
- Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
- Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok
- Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam
melakukan pengambilan sampel suatu penelitian ada 2 teknik yang dapat dilakukan
yaitu:
1.
Probability Sampling (Sampel Acak)
Probability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memosisikan semua anggota populasi dalam posisi yang sama, yakni
sama-sama memiliki peluang untuk menjadi sampel. Ada empat cara pengambilan
sampel dengan metode ini, yaitu:
- Simple Random Sampling
- Cara undianDengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya sample yang dibutuhkan
- Cara tabel bilangan randomMenggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan
- Stratified Random SamplingDilakukan dengan cara membuat strata pada anggota populasi lalu mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan karakteristik tertentu kedalam beberapa sub populasi sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang homogen
- Cluster SamplingJika dengan cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub populasi yang homogen, maka dengan cara cluster akan mengakibatkan adanya sub populasi yang heterogen
- Systematic SamplingMerupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dari sistem tertentu dimana pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan teertentu atau angka genap ganjil.
2.
Non Probabilility Sampling (Sampel Non Acak)
Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat
semua elemen populasi belum tent memiliki peluang yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Alasan-alasan menggunakan nonprobability sampling:
- Total populasi tidak diketahui dengan pasti
- Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias
- Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian
- Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.
Ada beberapa cara (metode) yang bisa
dilakukan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik ini, yaitu:
a.
Cara keputusan (judgement sampling)
Mengambil
sampel dengan melakukan pertimbangan, cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap
awal studi eksploratif.
b.
Cara kuota (quota sampling)
Mengambil
sampel dengan jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.
c.
Cara dipermudah (convinience sampling)
Sampel
dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti
memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.
d.
Cara bola salju (snowball sampling)
Merupakan
teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk
dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya.
e.
Area sampling
Populasi
dibagi atas beberapa bagian populasi dimana bagian populasi ini dapat
dibagi-bagi lagi. Dari bagian populasi yang terkecil akan diambil sampel
sebagai wakilnya untuk masuk kepad bagian populasi yang lebih besar.
f.
Purposive sampling
Pemilihan
sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan
dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
No comments:
Post a Comment