Saturday, 19 December 2015

Populasi dan Sampel dalam Penelitian

Populasi merupakan sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.
Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya, atau dengan kata lain sampel adalah bagian kecil dari populasi.

Dalam melakukan penelitian, data yang dipergunakan belum tentu merupakan keseluruhan dari populasi dikarenakan beberapa kendala diantaranya kendala waktu, biaya, tenaga, dan populasi yang tidak terdefinisikan. Maka untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, dalam melakukan penelitian kita dapat menggunakan sampel.


Dalam menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.

Menentukan ukuran sampel menurut Slovin, menggunakan rumus:
n =
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = alfa (derajat tingkat kesalahan, misal 1%, 5%)

Menentukan ukuran sampel menurut Gay, ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan yaitu:
  • Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk pupulasi yang relatif kecil minimal 20%
  • Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
  • Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok
  • Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok

Teknik Pengambilan Sampel
Dalam melakukan pengambilan sampel suatu penelitian ada 2 teknik yang dapat dilakukan yaitu:
1.       Probability Sampling (Sampel Acak)
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memosisikan semua anggota populasi dalam posisi yang sama, yakni sama-sama memiliki peluang untuk menjadi sampel. Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini, yaitu:
  • Simple Random Sampling
    • Cara undianDengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya sample yang dibutuhkan
    • Cara tabel bilangan randomMenggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan
  • Stratified Random SamplingDilakukan dengan cara membuat strata pada anggota populasi  lalu mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan karakteristik tertentu kedalam beberapa sub populasi sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang homogen
  • Cluster SamplingJika dengan cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub populasi yang homogen, maka dengan cara cluster akan mengakibatkan adanya sub populasi yang heterogen
  • Systematic SamplingMerupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dari sistem tertentu dimana pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan teertentu atau angka genap ganjil.

2.       Non Probabilility Sampling (Sampel Non Acak)
Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tent memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Alasan-alasan menggunakan nonprobability sampling:
  • Total populasi tidak diketahui dengan pasti
  • Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias
  • Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian
  • Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

Ada beberapa cara (metode) yang bisa dilakukan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik ini, yaitu:
a.       Cara keputusan (judgement sampling)
Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan, cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.
b.      Cara kuota (quota sampling)
Mengambil sampel dengan jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.
c.       Cara dipermudah (convinience sampling)
Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.
d.      Cara bola salju (snowball sampling)
Merupakan teknik penentuan sampel yang  mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya.
e.      Area sampling
Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi dimana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi. Dari bagian populasi yang terkecil akan diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepad bagian populasi yang lebih besar.
f.        Purposive sampling

Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

No comments:

Post a Comment